Great Britian Publishing memberi julukan Sabang dengan istilah The Gold Island, atau Pulau Emas dan masuk dalam 501 pulau di dunia yang harus dikunjungi oleh wisatawan. Pulau Sabang memiliki banyak destinasi dan potensi alam bawah laut yang indah.
Tidak salah kemudian Pemerintah Pusat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tantang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional tahun 2010 sampai 2025, memasukkan Pulau Weh sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan dan Hubungan Antar Lembaga, Abdul Karim menyebutkan, langkah ini tentunya memastikan pemerintah akan terus berkomitmen memajukan wisata daerah, melalui program Destination Management Organization yang telah berjalan selama 7 tahun.
"Bersamaan dengan itu, kerjasama global untuk pembangunan pariwisata Sabang akan terus kita tingkatkan. Begitu indahnya sampai-sampai Great Britian Publishing memberi julukan Sabang itu dengan istilah The Gold Island," kata Abdul Karim pada acara Sabang Marine Festival 2018 di Sabang, Sabtu (28/4).
Selain itu, sebutnya, Great Britian Publishing juga telah memasukkan Sabang ke dalam 501 pulau yang harus dikunjungi di dunia. Oleh sebab itu, semua potensi ini kedepannya harus dikelola dengan baik, agar dunia pariwisata Sabang bisa lebih maju dan perekonomian masyarakat bisa terus meningkat.
Katanya, pada tahun 2014 lalu, kunjungan wisatawan hanya 500.000 orang, kemudian mengalami peningkatan tahun 2015 menjadi 700.000 orang. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan pada tahun 2017 sudah mencapai 1 juta orang lebih.
"Pada tahun ini kita menargetkan sekitar 1,1 juta wisatawan datang ke kawasan wisata ini (Sabang)," tegasnya.
Selain itu, setelah pemerintah memberikan skala prioritas membangkitkan sektor pariwisata. Apa lagi Sabang berada di Selat Malaka yang banyak dilintasi kapal-kapal jalur internasional telah memantik juga kunjungan kapal pesiar (Cruise). Setiap tahunnya juga terus mengalami peningkatan Cruise datang ke Sabang.
Sepanjang tahun 2016 lalu ada 12 kapal pesiar berlabuh di Sabang, sebelum melanjutkan ke Colombo, Maldive, Singapore dan Phuket. Sedangkan pada tahun 2017 lalu, kunjungan kapal pesiar meningkat tajam mencapai 84 kapal pesiar yang singgah di Sabang.
"Ini menjadi daya dorong perekonomian lokal. Maka perlu kita terus berbenah agar bisnis wisata di Sabang semakin berkembang," jelasnya.
Menurutnya, Sabang Marine Festival 2018 ini, menjadi titik awal untuk mempromosikan Sabang ke dunia. Kegiatan ini tidak hanya menempatkan Sabang dalam peta destinasi pariwisata internasional. Akan tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa destinasi wisata di Sabang paling aman, nyaman dan menarik untuk dikunjungi.
"Sabang Marine Festival ini bisa menginspirasi kita semua agar saling bekerjasama untuk memajukan pariwisata Aceh," pintanya.
Melalui Sabang Marine Festival, sebutnya, dari Aceh bisa menyebarkan pesan-pesan perdamaian ke seluruh dunia. Sekaligus dapat mengundang semakin banyak wisatawan berkunjung ke Sabang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar